Irving Langmuir
dianugerahkan Hadiah Nobel Kimia pada tahun 1932 untuk hasil kerjanya di bidang
Kimia Permukaan (Surface Chemistry). Fotonya yang disebelah menggambarkan Dr.
Langmuir dengan alat timbangan sederhana dan palungan sedang mempelajari
fenomena kompleks yang terjadi pada permukaan cairan. Dia mempelajari lapisan
tipis cairan dan bagaimana zat dapat diresap oleh permukaan cairan tersebut.
Hasil risetnya yang mendasar ini menjelaskan bagaimana terjadinya pembentukan
lapisan tipis minyak di atas permukan air dan pembauran (difusi) zat melalui
dinding-dinding sel mahluk hidup memakai konsep gaya jarak-pendek yang bekerja
pada permukaan molekul-molekul. Selain minatnya pada kimia permukaan, Dr.
Langmuir bersama rekannya juga mempelajari permukaan pemisah antara dua jenis
benda (padat dan cair). Hasil studi mereka menambah pengertian tentang
penyerapan pada permukaan (surface adsorption) dan membuktikan adanya
monolayers. Monolayer adalah lapisan tipis setebal ukuran atom atau molekul dan
mempunyai kualitas dua-dimensi yang unik.
Pengetahuan tentang
lapisan tipis permukaan seperti yang terdapat pada selaput mahluk hidup sangat
penting untuk mengerti reaksi enzim, racun, penolak racun dan zat-zat biologis
lainnya. Ditinjau dari segi praktisnya, hasil riset Dr.Langmuir berhasil
menemukan cara mengukur virus dan racun (toxins) pada skala molekul. Suatu
kontribusi yang berguna bagi bidang Biologi.
Malahan justru
temuan-temuannya yang praktis yang menjadikan Dr. Langmuir dikenang banyak
orang. Satu lagi temuan praktisnya yang populer adalah bola lampu pijar
(incandescent lamp). Setelah menamatkan pelajaran S3-nya di Gottingen
University di Jerman pada tahun 1906 (dibawah bimbingan peraih Nobel Kimia thn
1920, Walther Nernst), Irving kembali ke AS untuk mengajar kimia di Stevens
Intitute of Technology di Hoboken, NJ. Pada musim panas 1909, Dr. Langmuir
mendapat kesempatan untuk melakukan riset di perusahaan General Electric
Company (GE) di Schenectady, NY. Direktur Laboratorium Riset perusahaan itupun
akhirnya menawarkan Irving untuk bekerja di sana. Apalagi dia dijanjikan untuk
diberi kebebasan melakukan riset apapun yang disukainya, didukung oleh dana dan
para staf ahli. Dan modal yang ditanam GE pun akhirnya membuahkan hasil. Selain
bola lampu pijar yang berisikan gas nitrogen (kemudian diisi gas argon),
penemuan-penemuannya yang lain berupa pompa vakum pengembunan merkuri
(mercury-condensation vacuum pump), dan tabung radio vakum-tinggi (high-vacuum
radio tubes).
Sumber: disadur dan
diterjemahkan dari berbagai situs:
1.
http://www.woodrow.org/teachers/chemistry/
3.http://www.chem-is-try.org/tokoh_kimia/irving_langmuir_kimiawan_non_akademis_pertama_peraih_nobel_kimia/
0 komentar:
Posting Komentar